5 Kuliner Malang Legendaris yang Wajib Dicoba untuk Pengalaman Tak Terlupakan
Moneo.id - Malang, kota yang dikenal sebagai tujuan wisata favorit di Jawa Timur, memiliki daya tarik tersendiri dalam dunia kuliner. Bagi para pelancong dan pecinta makanan, mencicipi kuliner legendaris Malang adalah pengalaman wajib. Dengan sejarah panjang dan cita rasa yang otentik, berikut adalah rekomendasi best kuliner Malang yang tidak hanya lezat tetapi juga penuh cerita.
1. Sate Gebug: Eksistensi Sejak Tahun 1920
Sate Gebug menjadi salah satu ikon kuliner legendaris di Malang. Terletak di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Klojen, warung ini telah melayani pelanggan sejak tahun 1920. Sate ini dinamai “Gebug” karena proses pembuatannya yang unik, yaitu daging sapi dipukul-pukul terlebih dahulu agar empuk sebelum dipanggang.
Daging sapi yang digunakan adalah bagian tenderloin, yang membuat teksturnya lembut dan rasa bumbunya menyerap sempurna. Anda bisa memilih sate dengan lemak atau tanpa lemak, sesuai selera. Harganya mulai dari Rp 25.000 per tusuk. Untuk menikmati rasa autentiknya, datanglah pagi-pagi karena sate ini cepat habis, terutama di akhir pekan.
Sate Gebug tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga suasana nostalgia dengan interior sederhana khas warung lama. Jika Anda ingin tahu apa yang membuat tempat ini spesial, coba tambahkan lontong sebagai pendamping dan nikmati sate ini bersama es teh manis yang segar.
2. Rawon Brintik: Perpaduan Tradisi dan Cita Rasa Otentik
Berlokasi di Jalan KH. Ahmad Dahlan No. 39, Rawon Brintik adalah rawon tertua di Malang. Berdiri sejak tahun 1942, tempat ini mendapatkan namanya dari pelanggan setia yang terinspirasi oleh rambut keriting (brintik) sang pendiri, Ibu Napsiah.
Rawon Brintik menawarkan kuah rawon hitam yang kaya rasa, hasil dari penggunaan kluwek berkualitas dan rempah tradisional. Ditambah potongan daging yang empuk serta kecambah segar, setiap suapan memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Seporsi rawon dihargai Rp 27.500, menjadikannya pilihan ekonomis untuk wisatawan dan penduduk lokal.
Keunikan lain dari Rawon Brintik adalah metode masaknya yang masih menggunakan kayu bakar. Proses ini menghasilkan aroma khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Jangan lupa untuk mencicipinya bersama kerupuk udang renyah yang tersedia di setiap meja.
3. Puthu Lanang: Camilan Manis Legendaris Sejak 1935
Tidak lengkap rasanya membahas best kuliner Malang tanpa menyebut camilan tradisional. Salah satu yang paling populer adalah Puthu Lanang, sebuah kedai sederhana di Jalan Jaksa Agung Suprapto yang telah berdiri sejak 1935.
Puthu Lanang menawarkan puthu yang lembut dan harum, disajikan dengan saus gula merah yang legit dan kelapa parut segar. Proses pembuatannya yang masih tradisional—menggunakan uap dari bambu—membuat rasa dan aroma puthu di sini sangat khas. Selain puthu, Anda juga bisa mencoba cenil dan lupis yang tak kalah nikmat.
Kedai ini mulai buka pukul 17.00 WIB, dan biasanya ramai dipenuhi pelanggan yang ingin mencicipi cita rasa masa lalu. Pastikan untuk datang lebih awal agar tidak kehabisan.
4. Toko Oen: Warisan Kuliner Belanda di Tengah Kota Malang
Toko Oen adalah destinasi wajib bagi pencinta dessert klasik. Berdiri sejak 1930, tempat ini mempertahankan nuansa kolonial Belanda dengan interior vintage dan menu yang menggabungkan cita rasa Eropa dan Indonesia.
Menu andalan di sini adalah es krim homemade dengan berbagai pilihan rasa, seperti vanilla, cokelat, dan rum raisin. Selain es krim, Anda juga bisa mencicipi kue tradisional Belanda, seperti bitterballen dan poffertjes. Jika ingin sesuatu yang lebih berat, cobalah steak ala Toko Oen yang dimasak dengan resep turun-temurun.
Keaslian rasa dan suasana di Toko Oen menjadikannya tempat sempurna untuk bernostalgia. Lokasinya yang strategis di pusat kota memudahkan pengunjung untuk singgah setelah berjalan-jalan di Alun-Alun Malang.
5. Bakso President: Ikon Kuliner Malang Sejak Tahun 1977
Berbicara tentang kuliner Malang tentu tidak bisa lepas dari bakso. Salah satu yang paling terkenal adalah Bakso President, yang telah menjadi favorit sejak tahun 1977. Berlokasi di Jalan Batanghari, tempat ini menawarkan pengalaman makan bakso di dekat rel kereta api yang unik.
Menu di Bakso President sangat beragam, mulai dari bakso halus, bakso urat, bakso goreng, hingga bakso bakar. Semua disajikan dalam kuah gurih yang kaya rasa. Kombinasi ini membuat tempat ini tidak pernah sepi pengunjung, baik dari dalam maupun luar kota.
Harga seporsi bakso dimulai dari Rp 25.000, tergantung pada topping yang Anda pilih. Untuk pengalaman terbaik, tambahkan pangsit goreng sebagai pendamping dan coba es teh yang menyegarkan.
Best Kuliner Malang Lain yang Wajib Dicoba
Jika Anda masih punya waktu untuk menjelajahi kota, jangan lewatkan destinasi kuliner lain seperti Depot Gang Djangkrik dan Soto Geprak Mbah Djo. Kedua tempat ini memiliki sejarah panjang dan cita rasa otentik yang tidak kalah menarik. Untuk daftar lengkap dan detail kuliner legendaris lainnya, kunjungi situs Moneo.id yang memberikan panduan komprehensif tentang best kuliner Malang.
Dengan mencicipi kuliner legendaris ini, Anda tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga merasakan perjalanan sejarah dan tradisi yang membuat Malang begitu istimewa. Kuliner di kota ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga kisah yang tertanam di setiap hidangan. Jadi, selamat menikmati dan temukan pengalaman kuliner yang tak terlupakan!