Rekomendasi Kuliner Malang Kota yang Wajib Dicoba
Moneo.id - Malang tidak hanya terkenal dengan suasana sejuknya, tetapi juga kaya akan kuliner yang menggoda selera. Jika Anda sedang berkunjung ke kota ini, ada beberapa tempat makan yang wajib masuk dalam daftar eksplorasi kuliner Anda. Berikut adalah beberapa rekomendasi kuliner Malang Kota yang sudah saya coba langsung, lengkap dengan pengalaman pribadi dan tips bermanfaat agar kunjungan Anda lebih menyenangkan.
Bakso President – Sensasi Makan di Pinggir Rel yang Tak Terlupakan
Bakso President adalah ikon kuliner Malang yang sudah ada sejak tahun 1977. Keunikan tempat ini terletak pada lokasinya yang berada di tepi rel kereta api. Saya pertama kali datang ke sini sekitar pukul 1 siang, dan antreannya cukup panjang. Namun, begitu pesanan saya tiba, lelah menunggu langsung terbayar.
Saya memesan bakso campur dengan tambahan bakso goreng yang renyah. Tekstur baksonya kenyal, kuahnya gurih dengan aroma bawang putih yang khas, dan bakso gorengnya memberikan sensasi crispy yang nikmat. Satu hal yang menarik, saat sedang menikmati bakso, kereta api melintas hanya beberapa meter dari tempat duduk saya. Sensasi makan diiringi getaran dari kereta benar-benar pengalaman unik!
💡 Tips: Datang lebih awal untuk menghindari antrean panjang, terutama saat jam makan siang.
Rawon Nguling – Cita Rasa Legendaris yang Melekat di Lidah
Rawon Nguling adalah salah satu tempat makan legendaris yang sudah berdiri sejak 1942. Begitu saya mencicipi kuah rawonnya yang hitam pekat, saya langsung memahami kenapa tempat ini begitu populer. Rasa gurih yang berasal dari kluwek berpadu sempurna dengan daging sapi yang super empuk.
Menurut Google Maps, tempat ini memiliki rating 4.6/5 dari lebih dari 3.000 review, membuktikan bahwa banyak pelanggan puas dengan kualitasnya. Saya juga berbincang dengan Bu Rini, generasi ketiga pemilik Rawon Nguling. Ia mengatakan bahwa kunci dari kelezatan rawonnya terletak pada pemilihan kluwek berkualitas tinggi dan cara memasak yang masih menggunakan metode tradisional.
💡 Tips: Coba tambahkan tempe goreng dan sambal terasi untuk sensasi rasa yang lebih nikmat.
Sego Resek – Nasi Goreng Tradisional yang Beda dari Biasanya
Sego Resek, yang dalam bahasa Jawa berarti “nasi sampah,” mungkin terdengar kurang menggugah selera. Namun, jangan salah sangka! Nama ini berasal dari tampilannya yang bercampur aduk, tetapi rasanya justru luar biasa.
Saya tiba di lokasi sekitar pukul 7 malam, dan antriannya sudah mengular. Begitu mendapat pesanan, saya langsung terpikat dengan aromanya. Nasi goreng ini dimasak dengan tungku arang, memberikan rasa smoky yang khas. Campuran ayam suwir, telur, dan bumbu rempah menjadikan setiap suapan penuh cita rasa.
💡 Tips: Datang lebih awal sebelum jam makan malam untuk menghindari antrean panjang.
Depot Hok Lay – Minum Fosco yang Legendaris
Depot Hok Lay adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi jika Anda mencari kuliner bernuansa nostalgia di Malang. Selain lumpia khas Semarang yang terkenal, minuman Fosco juga menjadi primadona di sini.
Fosco adalah susu coklat dingin yang dikemas dalam botol kaca, menciptakan sensasi segar dengan rasa yang creamy dan manisnya pas. Saya mencoba mencelupkan lumpia ke dalam saus khas Hok Lay, dan kombinasi manis-asam dari saus dengan isian rebung dan ayam benar-benar nikmat.
💡 Tips: Jangan lupa membawa pulang beberapa botol Fosco sebagai oleh-oleh!
Toko Oen – Nostalgia Kuliner Klasik ala Kolonial
Jika ingin menikmati suasana Malang tempo dulu, Toko Oen adalah tempat yang pas. Didirikan sejak 1930, tempat ini masih mempertahankan nuansa klasik dengan interior ala Belanda yang estetik.
Saya memesan es krim rasa rum raisin dan satu porsi bistik lidah sapi. Tekstur es krimnya lembut, tidak terlalu manis, dan terasa autentik. Sementara bistik lidahnya empuk dengan saus yang kaya rasa. Berada di sini seolah membawa saya kembali ke era kolonial.
💡 Tips: Cobalah juga kue-kue kering khas Belanda yang tersedia di etalase.
Soto Lombok – Soto dengan Kuah Kental yang Menggoda
Bagi pecinta soto, Soto Lombok adalah destinasi wajib. Berbeda dari soto kebanyakan, kuahnya lebih kental karena tambahan santan, menciptakan rasa yang lebih gurih.
Saya memilih soto campur dengan tambahan koyor (urat sapi). Kuahnya begitu kaya rempah, dengan paduan bawang goreng dan perasan jeruk nipis yang menambah kesegaran. Tidak heran jika tempat ini selalu ramai oleh pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan.
💡 Tips: Tambahkan sambal dan kerupuk udang untuk pengalaman makan yang lebih mantap.
Nasi Bug Matirah – Kuliner Malam yang Mengenyangkan
Salah satu kuliner malam yang selalu saya kunjungi di Malang adalah Nasi Bug Matirah. Nasi campur khas Madura ini dijual mulai pukul 9 malam dan selalu ludes dalam beberapa jam.
Saya memilih nasi dengan lauk empal, sambal goreng hati, dan serundeng. Rasa manis-gurih khas Madura sangat terasa, ditambah dengan sambal pedas yang menggugah selera. Makan di pinggir jalan dengan suasana kota yang mulai sepi justru memberikan sensasi tersendiri.
💡 Tips: Jika tidak ingin kehabisan, datang sebelum jam 10 malam.
Warung Sate Gebug – Sate dengan Daging Super Empuk
Warung Sate Gebug adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan bagi pencinta sate sapi. Nama “Gebug” berasal dari proses pemukulan daging sebelum dibakar agar lebih empuk.
Begitu sate tiba di meja saya, aroma bakaran khas langsung menggoda. Dagingnya benar-benar empuk, mudah dikunyah, dan bumbu kacangnya tidak terlalu manis, pas di lidah. Saya juga mencoba sop buntut yang tidak kalah lezat, dengan kuah gurih dan daging yang lembut.
💡 Tips: Padukan sate dengan nasi hangat dan es jeruk agar lebih nikmat.
Jika Anda ingin mengeksplorasi lebih banyak pilihan makanan enak di Malang, Anda bisa membaca daftar lengkap rekomendasi kuliner Malang Kota untuk referensi tambahan. Dengan banyaknya pilihan kuliner yang menggoda, dijamin perjalanan kuliner Anda di Malang akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan!
Artikel ini dibuat berdasarkan pengalaman langsung, riset mendalam, serta ulasan dari berbagai sumber tepercaya. Jika Anda memiliki rekomendasi tempat makan lain yang wajib dicoba di Malang, silakan bagikan di kolom komentar!