5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Merusak Karier

5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Merusak Karier
Tidak semua kegagalan karier terjadi karena kurangnya kemampuan atau minimnya pengalaman. Ada hal-hal kecil yang seringkali luput dari perhatian, namun perlahan justru dapat menghambat perkembangan profesional seseorang. Kebiasaan-kebiasaan ini terlihat sepele, tetapi dalam jangka panjang dapat memberi dampak signifikan terhadap reputasi dan kredibilitas di dunia kerja.

Berikut ini adalah 5 kebiasaan buruk yang secara diam-diam bisa merusak karier Anda, lengkap dengan solusi untuk menghindarinya.

1. Menunda-nunda Pekerjaan (Prokrastinasi)

Prokrastinasi membuat kita seringkali merasa masih punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, hingga akhirnya justru terburu-buru di detik-detik terakhir. Kebiasaan ini tidak hanya berdampak pada kualitas hasil kerja, tapi juga menurunkan kepercayaan dari atasan dan rekan kerja.

Solusi: Buatlah daftar tugas harian dan prioritaskan pekerjaan berdasarkan urgensi dan dampaknya. Gunakan teknik manajemen waktu seperti metode Pomodoro untuk membantu fokus dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

2. Enggan Meng-upgrade Diri

Dunia kerja terus berkembang, dan teknologi pun bergerak cepat. Jika Anda tidak beradaptasi dan malas belajar hal baru, lama-kelamaan Anda akan tertinggal dan terlihat tidak relevan, terutama dalam bidang yang kompetitif seperti digital marketing, data, atau teknologi informasi.

Solusi: Luangkan waktu untuk mengikuti pelatihan atau kursus online. Selain itu, tampilkan hasil kerja dan pencapaian Anda secara profesional melalui portofolio. Anda bisa mulai dengan buat portofolio online agar kemampuan dan hasil kerja Anda lebih mudah dikenal dan diapresiasi oleh rekruter atau klien.

3. Kurang Komunikatif

Komunikasi yang buruk sering kali menjadi akar dari berbagai masalah di dunia kerja. Tidak menyampaikan progres pekerjaan, enggan bertanya saat tidak paham, atau tidak memberikan feedback dengan jelas adalah contoh dari komunikasi yang lemah.

Solusi: Latih kemampuan komunikasi dengan aktif terlibat dalam diskusi tim, terbuka terhadap kritik, dan belajar menyampaikan ide secara jelas. Komunikasi yang baik tidak hanya membuat kerja lebih efisien, tapi juga memperkuat kolaborasi dalam tim.

4. Mengabaikan Personal Branding

Banyak orang bekerja keras tapi tidak terlihat hasilnya karena tidak memiliki personal branding yang kuat. Padahal, membangun citra profesional adalah salah satu cara untuk mendapatkan kepercayaan lebih dari atasan maupun calon pemberi kerja.

Solusi: Selain aktif di media sosial profesional seperti LinkedIn, pastikan Anda juga memiliki CV yang representatif dan mudah dipahami oleh sistem perekrutan modern. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan CV ATS Friendly agar lamaran kerja Anda tidak tersaring sistem secara otomatis. ATS (Applicant Tracking System) banyak digunakan HR untuk menyaring kandidat berdasarkan kata kunci dan struktur tertentu.

5. Terjebak di Zona Nyaman

Terlalu nyaman di satu posisi atau perusahaan bisa membuat Anda berhenti berkembang. Anda mungkin merasa aman, tapi tanpa sadar kesempatan untuk tumbuh dan meningkatkan karier menjadi terhambat. Di era kompetisi yang semakin ketat, stagnasi bisa berarti kemunduran.

Solusi: Tantang diri Anda untuk mengambil tanggung jawab baru, terlibat dalam proyek lintas divisi, atau bahkan mempertimbangkan peluang kerja di tempat lain jika sudah tidak ada ruang untuk berkembang. Jangan takut mencoba sesuatu yang baru selama itu bisa meningkatkan kualitas diri dan pengalaman profesional Anda.

Kesimpulan

Karier yang sukses tidak hanya ditentukan oleh hard skill dan pengalaman kerja, tetapi juga oleh kebiasaan sehari-hari yang Anda lakukan. Lima kebiasaan buruk di atas memang terlihat sepele, tapi dampaknya bisa sangat besar jika terus dibiarkan.

Mulailah dengan langkah kecil seperti memperbaiki manajemen waktu, meningkatkan komunikasi, atau memperbarui dokumen penting seperti CV dan portofolio. Saat ini, Anda bisa dengan mudah buat portofolio online untuk menampilkan karya terbaik Anda secara profesional. Jangan lupa juga untuk menyiapkan CV ATS Friendly agar tidak kehilangan peluang hanya karena kesalahan teknis dalam proses perekrutan.

Ingat, perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Perbaiki kebiasaan Anda hari ini, dan karier cemerlang bukan lagi sekadar mimpi.